29 September 2024
GARASI MOBIL
Nissan Serena E-Power, Generasi Nyaris Sempurna
Nissan Serena sudah menjadi favorit bagi keluarga di Indonesia sejak diluncurkan generasi pertamanya. Setiap pergantian model, hingga generasi keenam, terus menunjukkan peningkatan, menjadikannya sebagai pilihan utama di segmen MPV keluarga. Kenyamanan dan ruang akomodasi tetap menjadi prioritas, dengan peningkatan kualitas berkendara yang semakin superior. Hal tersebut juga terasa saat mencoba All New Nissan Serena C28 e-Power.
Jika Anda membuat daftar kebutuhan yang wajib ada dalam sebuah mobil keluarga, sepertinya mampu dipenuhi oleh Nissan Serena C28. Sebab mengalami banyak peningkatan dan semakin lebih baik lagi. Selain desainnya yang segar, keunggulan akomodasi dan sarat fitur canggih, Serena punya senjata baru dari powertrain.
Sekarang mendapat peningkatan performa dan efisiensi yang begitu signifikan dibandingkan semua generasi terdahulu. Kombinasi baru itu seperti sebuah penyempurnaan yang mendefinisikannya sebagai mobil keluarga modern. Makanya Serena C28 wajib hadir, meski harus menunggu 2 tahun setelah debutnya pada 2022 lalu.
Nissan Serena e-Power
• Formulasi e-Power
Beruntung Nissan memasukkan spek dengan teknologi e-Power. Karena masih ada varian dengan mesin bensin konvensional MR20DD 4-silinder 2.0 liter. Enjin lawas yang sudah dipakai sejak generasi C26. Kalau ini yang dijual, tentu tidak memiliki keistimewaan. Karakter tenaganya sudah dihafal banyak orang dan terkenal kurang bertenaga serta boros. Kalau masih sama, lantas apa bedanya.
Sementara di segmen MPV ada Toyota Kijang Innova Zenix HEV yang begitu laris. Ia bisa menjadi target lawan bagi All New Serena, terutama dari persaingan harga. Walau banderolnya harus naik drastis dibandingkan model terdahulu, sepertinya penggemar Serena tak akan segan demi mendapatkan kepuasan lebih dalam.
Ya, kuncinya ada di e-Power. Kita sudah mengenal teknologi hybrid ini di Nissan Kicks. Ada dua mesin, bensin konvensional dan motor listrik. Mesin bensinnya baru, berkode HR14DDe 3-silinder 1.4 liter. Namun kinerjanya tak terhubung ke roda, melainkan sebagai generator untuk mengisi energi baterai. Sementara penggerak utama tetaplah motor listrik. Menghasilkan karakter berkendara ala mobil listrik, namun tanpa perlu repot charging baterai. Karena masih tetap mengisi bensin seperti biasa. Baterai lithium ion berkapasitas 1,769 kWh akan selalu terisi secara otomatis.
Keunggulan utamanya adalah mesin bensin yang hanya berfungsi sebagai generator, membuat konsumsi bahan bakar menjadi sangat hemat. Hal ini terbukti dalam pengujian di rute tol dan perkotaan yang dilakukan di sekitar Jakarta dan Tangerang Selatan. Pengujian dibagi antara rute tol dan perkotaan, dengan data diambil hanya dari sistem Multi Information Display (MID) yang merupakan sumber informasi yang paling sering digunakan oleh pengemudi sehari-hari. Cara berkendara yang diadopsi adalah normal, mengikuti kondisi lalu lintas tanpa berkendara secara agresif atau dengan tujuan khusus untuk menghemat bahan bakar, melainkan berkendara seefisien mungkin.
Pengujian di rute tol terutama dilakukan di sekitar Jakarta Outer Ring Road (JORR) dari Bintaro ke Jatiwarna dan kembali lagi. Jaraknya sekitar 65 kilometer, yang relatif padat namun masih lancar, terutama karena dilakukan pada hari Minggu sehingga tidak sepadat hari kerja biasa. Meskipun demikian, masih sulit untuk mencapai kecepatan konstan 100 km/jam, dengan kecepatan rata-rata yang berhasil dicapai adalah 80 - 90 km/jam. Mode berkendara yang dipilih adalah Standard karena memberikan respons yang lebih baik dibandingkan mode Eco.
Hasil pengujian sangat mengejutkan. Data MID menunjukkan konsumsi bahan bakar rata-rata 20,4 km/liter dengan kecepatan rata-rata 45 km/jam. Efisiensi bahan bakarnya dapat menyaingi city car dengan mesin 3-silinder. Namun, ini adalah MPV besar yang menawarkan kenyamanan maksimal untuk semua penumpang.
Pengujian rute dalam kota ternyata memberikan hasil tak kalah mengejutkan. Perjalanan menuju kantor Nissan di Jl. MT Haryono, Jakarta Timur, dari Bintaro, Tangerang Selatan, pada jam penerapan ganjil-genap, nyaris seluruhnya dihadapkan pada kemacetan. Data kecepatan rata-rata di MID adalah 31 km/jam, sedangkan konsumsi bahan bakar rata-rata hanya 16,9 km/liter. Ini sungguh mengagumkan! Bahkan, indikator jarak tempuh dengan setengah tangki bahan bakar menunjukkan angka lebih dari 500 km. Kami percaya, jika terus berjalan dari tangki yang penuh, bisa mencapai pulau Bali.
Test Drive Nissan Serena e-Power
Teknologi e-Pedal dapat dimanfaatkan untuk mencapai tingkat efisiensi tinggi. Saat proses deselerasi, dengan melepaskan pedal gas, pengereman regeneratif menjadi lebih kuat. Ini membuat baterai terisi lebih sering, mengurangi ketergantungan pada mesin bensin untuk mengisi baterai. Sistem e-Pedal juga menambah kenyamanan berkendara karena pengemudi tidak perlu sering memindahkan kaki dari pedal gas ke pedal rem. Misalnya, saat berada dalam kemacetan di jalan tol, cukup dengan mengatur ritme tekanan pedal gas untuk mengendalikan akselerasi dan deselerasi.
Akselerasinya juga sangatlah memuaskan. Kami tidak menghitung data dari keadaan diam hingga 100 km/jam, tapi kami yakin tidak sampai 10 detik. Meski dalam mode Eco sekalipun, ia dengan mudah mengimbangi arus lalu lintas. Tenaga 163 PS dan torsi 315 Nm langsung keluar tatkala pedal gas diinjak. Masih terasa santun, tapi torsinya bisa menjambak ketika kickdown. Proses menyusul kendaraan lain pun sangatlah gampang. Inilah generasi Serena paling kencang sekaligus teririt sejauh ini.
• Kenyamanan Paripurna
Kecuali akselerasi dan konsumsi bahan bakar, rasa berkendaranya masih mirip. Elemen ini memang seharusnya tak perlu diubah lagi karena sudah sangat nyaman sesuai ciri khas Serena.
Mulai dari bangku kemudi, posisinya terasa pas untuk mengakomodir berbagai postur tubuh. Pandangan luas dan bisa rileks berkat arm rest. Ada perbedaan dengan C26 dan C27 yang masih mengandalkan foot parking brake. Di C28 sudah pakai Electronic Parking Brake (EPB) yang lebih praktis. Hanya saja ruang kaki terasa agak sempit karena bonggol tengah besar sedikit memangkas kelegaan sebelumnya.
Salah satu syaratnya kenyamanan untuk penumpang interior lapang dan posisi duduk nyaman. Itu semua dipenuhi Serena. Dengan kapasitas tujuh penumpang, Anda leluasa mengajak keluarga. Ditambah peningkatan signifikan dari pengendaraan, berlibur bersamanya tentu semakin sempurna.
Serena e-Power memiliki kabin sangat luas. Terlihat dari desain bodinya yang kotak. Dimensinya mencakup panjang 4.765 mm, lebar 1.715 mm, dan tinggi 1.885 mm. Ternyata sedikit lebih kecil dari Serena C27 dalam hal panjang dan lebar.
Test Drive Nissan Serena e-Power
Memasuki kabin, penumpang akan merasakan kenyamanan setara dengan MPV premium. Kursi-kursi dibalut dengan kombinasi kulit sintetis dan kain, memberikan tampilan interior yang premium dan meningkatkan kenyamanan penumpang. Ini menambah kesenangan saat berpergian bersama keluarga.
Kursi baris pertama dan kedua dapat disesuaikan dan digeser sesuai kebutuhan. Di baris kedua, jok bisa didekatkan ke kursi di sampingnya. Kursi juga dapat digeser ke belakang hingga ke baris ketiga untuk ruang kaki yang lebih luas. Dengan model captain seat, kenyamanan penumpang dijamin. Baik untuk perjalanan berlima atau bertujuh, masalah akses masuk dan keluar penumpang teratasi dengan mudah berkat pintu geser tanpa sentuhan di sisi kiri dan pintu bagasi ganda yang memudahkan akses ke bagasi.
Untuk hiburan, All New Nissan Serena dilengkapi dengan monitor 12,3 inci yang terintegrasi dengan Nissan Connect, memudahkan koneksi dengan smartphone Android atau iOS. Pengaturan audio dapat dilakukan melalui saklar audio di lingkar kemudi. Di depan pengemudi, terdapat digital instrument cluster berukuran 12,3 inci yang atraktif dan informatif, termasuk menampilkan kinerja sistem hybrid dan 360 Safety Assist dengan animasi. Namun, monitor atap untuk penumpang belakang tidak lagi tersedia.
Fasilitas untuk penumpang sangat memadai, dengan total 17 cup holder dan banyak charging port. Tersedia juga wireless charging dan USB-C Fast Charging Port. Tempat pengisian daya tersedia di baris pertama, kedua, dan ketiga untuk kemudahan mengisi baterai perangkat Anda. Selain itu, terdapat meja lipat hingga baris ketiga.
Suspensi yang empuk merupakan faktor kunci dalam kenyamanan penumpang. Penggunaan ban berprofil tebal, kini berukuran 205/65 R16, turut berkontribusi. Sistem suspensi dengan MacPherson Strut di depan dan Torsion Beam di belakang menciptakan keseimbangan ideal antara kenyamanan dan stabilitas. Kecepatan di atas 100 km/jam terasa stabil. Bahkan duduk di baris ketiga tidak membuat Anda merasa goyang, meskipun posisi tersebut tepat di atas suspensi belakang.
• Semakin Rileks, Bikin Terlena
Menikmati mengemudikan Serena, harus dalam keadaan santai. Sebagai MPV keluarga berbodi bongsor, ia bukan dirancang untuk ugal-ugalan. Meskipun potensi powertrain-nya memungkinkan itu. Malah mengemudikannya jadi lebih kalem. Lebih enak dibawa santai dan menikmati perjalanan. Inilah mobil yang mampu membuat seisi kabinnya terasa nyaman.
Seperti itulah tipikal MPV boxy sekelas Nissan Serena. Khusus generasi C28 semakin ditambah lagi. Karena ia model Nissan Indonesia pertama yang disematkan ProPilot. Yaitu bagian dari teknologi otonom yang bisa membuat pengalaman mengemudi jadi berbeda.
Test Drive Nissan Serena e-Power
Singkatnya, ini seperti perangkat Advanced Driving Assist System (ADAS). Tepatnya kombinasi fitur Intelligent Cruise Control dan Lane Keeping Assist. Mobil bisa berjalan secara otomatis mengikuti kecepatan kendaraan di depan, sembari kemudi bergerak sendiri mengikuti garis lajur jalan. Ya, bukan sebuah inovasi baru karena sudah banyak mobil lain memakainya. Tapi ini pertama bagi Nissan di Indonesia.
Itulah mengapa mengemudikan Serena e-Power semakin nyaman dibandingkan Serena C27. Adaptive cruise control sangat membantu ketika menempuh perjalanan panjang, contohnya di tol Trans Jawa. Keterlibatan fisik pengemudi bisa berkurang dan tidak melelahkan. Sistem adaptifnya juga pintar memungkinkan mengikuti mobil depan sampai berhenti dan melaju kembali saat mobil di depan juga bergerak maju. Kalaupun kurang yakin dengan semua kecanggihan ini, masih ada e-Pedal yang juga menambah kenyamanan berkendara.
• Inferensi
Sengaja tidak membahas desain terlalu banyak, karena sudah sangat cukup dan mampu diterima khalayak. Desain boxy tetap tak berubah, memang bakal sulit ingin bermain desain ekstrem sekalipun. Tapi Serena C28 ini masih tetap enak dipandang berkat rancangan minimalisnya. Bahkan bisa dibilang lebih sederhana dibandingkan C27 sekalipun. Bisa dilihat dari simpelnya goresan garis yang justru lebih banyak bagian polos. Tapi tetap enak dipandang berkat desain fasad dan buritan baru sederhana dan tak berlebihan.
Interiornya juga begitu. Dua monitor digital besar sebagai pusat informasi dan hiburan sudah cukup menggambarkan modernisasi mobil masa kini. Sentuhan-sentuhan berbagai tombol juga mewah lewat sentuhan ringan saja. Tidak banyak gimmick berlebih maupun peranti elektronik tak perlu. Seperti contohnya pengaturan kursi masih manual dan tanpa sunroof.
Justru mobil ini bukan untuk konsumen pencari seabrek fitur canggih. Apa yang diberikan sudah sangat cukup sesuai kebutuhan penggunanya. Karena dua elemen yang sebelumnya sulit sekali bisa disatukan, kini terwujud. Yaitu bisa irit sekaligus kencang. Ditambah kenyamanan khas tetap dipertahankan, jadilah menuju ke arah penyempurnaan.
Sumber : carvaganza.com
viewed :: 1106
Berita Terkait Lainnya :