Grand Prix Amerika Serikat, yang berlangsung akhir pekan ini, jadi satu-satunya seri MotoGP di Benua Amerika sejalan dengan tersingkirnya Argentina. Putaran terakhir yang diadakan di Amerika Serikat setelah kunjungan ke Daytona, Laguna Seca, dan Indianapolis, Grand Prix of the Americas menjadi bagian dari MotoGP pada 2013. 

Tahun di mana pria yang akan menjadikannya sebagai langganan menang selama bertahun-tahun, Marc Marquez, melakukan debutnya di kelas utama. Sejak saat itu, acara yang bertempat di Austin, Texas, mengukir tempat yang stabil di kalender.

Setelah absen pada 2020 karena Covid-19 dan kembali dengan edisi musim gugur, Texas telah kembali ke kebiasaannya dengan tanggal musim semi, yang tidak akan menyimpang. Ini akan menjadi putaran terakhir yang diadakan di luar Eropa sebelum perjalanan ke Asia Tengah pada Juni untuk MotoGP Kazakhstan yang baru, diikuti dengan akhir musim di Asia dan Oseania.

Dirancang oleh Hermann Tilke, Circuit of the Americas merupakan lintasan yang bervariasi. Dengan panjang 5,513 km, tata letaknya memadukan kecepatan dan teknis dengan 11 tikungan kiri dan sembilan tikungan kanan, beberapa di antaranya terinspirasi dari bagian sirkuit terkenal lainnya.

Lintasan yang berbelok berlawanan dengan arah jarum jam ini juga memiliki keistimewaan berupa tanjakan yang curam (41 m), terutama di garis finis, serta memiliki lintasan lurus terpanjang di kejuaraan ini (1,2 km).

Trek yang bergelombang juga bersifat abrasif dan keras pada ban. Setiap tahun, aspalnya menjadi penyebab banyak gigi bergemeretak, karena perubahan permukaan dan gundukan, yang telah diupayakan untuk diberantas, namun tidak berhasil.

Austin tiba di MotoGP pada tahun 2013, bersamaan dengan Marc Marquez, yang dengan cepat merasa betah di sini. Pebalap Spanyol itu telah merebut tujuh kemenangan beruntun -meskipun dia sempat memulai dari posisi keempat pada 2018 setelah penalti.

Satu-satunya kemunduran dalam kualifikasi adalah dalam dua edisi terakhir, di mana dia ambil bagian, saat menempati posisi ketiga dan kesembilan, keduanya dengan keterbatasan fisik. Mengenai balapan, ia telah memenangi tujuh di antaranya dan kecelakaannya pada 2019, saat ia memimpin, berdampak seperti bencana.

Dua tahun lalu, ketika motor #93 tidak dalam kondisi fisik yang prima dan hanya mampu meraih posisi keenam, Enea Bastianini memenangkan balapan dan seluruh klan Ducati bersatu melawan Marquez, menghentikan rekor yang telah dipegangnya selama bertahun-tahun.

Tahun lalu, pebalap 31 tahun itu absen karena cedera, dan Honda kembali ke puncak berkat Álex Rins, yang memberikan angin segar bagi pabrikan di musim yang kurang baik.

Kendati demikian, Austin tetap menjadi trek yang tidak sering memberikan peluang bagi para pesaing Márquez, dan akan menarik untuk melihat bagaimana momentum pebalap Spanyol itu berkembang tahun ini ketika ia berada dalam kondisi fisik yang baik dan mengendarai motor berperforma tinggi.

FP 21.00-21.35

FP 21.50-22.30

FP1 22.45-23.30

P1 01.15-01.50

P2 20.40-21.10

P1 02.05-02.45

P2 21.25-21.55

P 03.00-04.00

FP2 22.10-22.40

Q1 22.50-23.05

Q2 23.15-23.30

Q1 00.50-01.05

Q2 01.15-01.30

Race 23.00

Q1 01.45-02.00

Q2 02.10-02.25

Sprint Race 03.00

Warm Up 21.40-21.50

Race 00.15

Race 02.00

Sumber : id.motorsport.com