20 November 2023
SPORTS MOTOR

Di Giannantonio Bantah “Mapping 8” Adalah Team Order Ducati



Pemenang MotoGP Qatar, Fabio Di Giannantonio, mengatakan bahwa pesan 'mapping 8' yang diterimanya pada akhir balapan Minggu (19/11/2023), bukanlah team order dan hanya sebagai pengingat lap. Pebalap Gresini menyalip pemimpin klasemen Francesco Bagnaia pada tahap akhir dari 22 lap di Sirkuit Losail, untuk mencetak kemenangan perdana di kelas premier.

Kemenangan ini terjadi ketika Di Giannantonio saat ini tidak memiliki tempat di grid 2024, setelah kehilangan kursinya dari Marc Marquez. Sementara beberapa pekan yang lalu, ia sempat diunggulkan untuk mendapatkan tempat di Honda. Kini sepertinya akan jatuh ke tangan Luca Marini, sementara VR46 berkomentar pada akhir pekan di Qatar bahwa pilot Gresini asal Italia itu bukanlah sebuah pilihan.

Saat mengejar Bagnaia, Di Giannantonio mendapat pesan 'mapping 8' di dasbornya pada lap ke-18. Sebelumnya, ini adalah pesan kode team order yang dikeluarkan Ducati kepada Jorge Lorenzo pada 2017 di dua putaran terakhir musim itu ketika rekan setimnya, Andrea Dovizioso, berjuang untuk memperebutkan gelar juara.

Namun Diggia mengatakan bahwa panggilan 'mapping 8' yang ia terima hanyalah untuk memberi tahu bahwa ia tidak punya waktu lama lagi untuk menyerang Bagnaia. "Sejujurnya, saya tidak menyangka Pecco akan berada di depan pada saat balapan karena Pecco berjuang sepanjang akhir pekan," katanya kepada After the Flag di motogp.com.

"Jadi, saya pikir ada orang lain di depan, tapi ternyata Pecco. Jadi, tentu saja saya harus sedikit berhati-hati dan saya juga menyesal karena jika saya bisa mencuri beberapa poin darinya, sayang sekali untuk gelar juaranya.

"Tapi kemudian, kami baru berencana untuk menyalip empat, lima lap menjelang akhir. Jadi, pesan 'mapping 8' itu hanyalah 'Hei, sekarang saatnya'. Itu adalah sinyal yang bagus karena saya tidak bisa melihat pit board saya di setiap lap, karena ada begitu banyak dan saya tidak bisa melihat pit board saya.

"Jadi, saya tidak tahu berapa lap yang tersisa sampai akhir. Akhirnya, saya melihat 'mapping 8' dan saya mulai menemukan pit board saya dan saya melihat masih ada empat lap lagi, jadi saya seperti 'Oh man, saya harus melakukannya sekarang'. Jadi, saya mencoba membuatnya sebersih mungkin dan kami berhasil."

Bagaimana kemenangan ini akan mempengaruhi prospeknya untuk mendapatkan kursi MotoGP tahun depan masih harus dilihat, tetapi Di Giannantonio mengatakan bahwa ia "tidak bisa berkata-kata" karena posisinya di kelas ini bahkan dipertanyakan.

"Saya tidak bisa berkata-kata tentang argumen ini, karena pada akhirnya saya pikir saya melakukan segalanya tepat waktu," tambahnya. "Ini baru tahun kedua saya di MotoGP dan jika Anda juga melihat pebalap lain, kami berada di kejuaraan terbaik di dunia, di kejuaraan motor level tertinggi di dunia.

"Jadi, tentu saja butuh waktu agar semuanya berjalan lancar. Akhirnya kami berhasil, tapi saya pikir kami benar-benar tepat waktu. Jadi, anggap saja ini adalah situasi yang pahit dan saya harap kami bisa membalikkan keadaan."

Sumber : id.motorsport.com

viewed :: 151

Berita Terkait Lainnya :