Pernahkah anda membayangkan sosok motor bergenre café racer diubah menjadi sebuah motor tracker? Hal ini diwujudkan oleh rumah modifikasi bernama Sasha Valentine asal Café Racer XXX yang mengambil motor berbasis Royal Enfield Continental GT. 

Motor yang awalnya memiliki ciri stang menunduk serta buritan membulat a la buntut tawon ini langsung berubah drastis di tangan sang ambassador Royal Enfield Cafe Racer XXX tersebut. Penampilan yang inocenti dari Continental GT pun berganti menjadi sosok motor yang sedikit lebih ‘urakan’. 

Bodi langsing tracker yang siap diajak bermain kotor-kotoran kapan saja Continental GT ini memiliki ubahan total di beberapa sektor terutama body worknya. Menurutnya, ia sengaja memilih motor ini karena dianggap memiliki keunikan dan sejarah panjang, termasuk pengikut setianya. 

Di tangannya bersama Sean Skinner dari MotoRelic ia membuat karya progresif yang siap dihadirkan di ajang Progressive International Motorcycle Shows di Washington, DC, 6-8 Januari mendatang. Royal Tracker merupakan sebuah karya seni yang akan dipamerkan dengan seluruh lineup Royal Enfield lainnya termasuk motor adventure miliknya bernama Himalayan. 

Motor ini juga diharapkan dapat menjadi perhatian khusus bagi pengujung yang datang terutama bagi mereka yang menginginkan motor berpenampilan luar biasa selain pilihan standart. Royal Enfield memang dikabarkan mengincar segmen budaya motor kastem karena basis motor yang murni sebagai sebuah motorcycles. 

Di Indonesia, Royal Enfield juga pernah digarap beberapa builder Indonesia dengan beragam aliran salah satunya beraliran American Classic Chopper garapan builder asal Retro Classic Cycles, Lulut Wahyudi. Selain LT panggilan akrabnya, Tommy Dwi Jatmiko alias Mastom juga perah menggarap Royal Enfield dalam bentuk Scrambler. 

Sumber : zigwheels.co.id