02 Agustus 2020
HEADLINE MOBIL

Desainer Mobil Perempuan Pertama Di Jepang



Pada 1967, ketika industri otomotif Jepang didominasi pria, Nissan membuat keputusan berbeda. Dia merekrut Kyoko Shimada, perempuan pertama yang menjadi desainer mobil dalam sejarah Jepang.

Untuk memberikan konteks situasi saat itu, Kyoko bergabung dengan Nissan 19 tahun sebelum Undang-Undang Kesetaraan Kesempatan Kerja untuk Pria dan Wanita mulai berlaku di Jepang. Pada masa di mana partisipasi aktif perempuan dalam dunia kerja dan masyarakat bukanlah sesuatu yang lazim.

"Tidak ada satu pun desainer wanita di industri otomotif Jepang pada waktu itu, tetapi Nissan lebih dulu menyadari perlunya memahami sudut pandang wanita dalam mendesain mobil dibanding perusahaan mobil lainnya, karena Nissan tahu nantinya setiap rumah tangga akan memiliki mobil,” kata Shimada dalam keterangannya.

Setelah kuliah arsitektur di Japan Women’s University, dia bergabung dengan Nissan untuk menjadi bagian tim yang terdiri atas sekitar 50 desainer – semuanya pria dan berspesialisasi di bidang otomotif.

Dia saat itu seorang wanita muda, tanpa latar belakang otomotif, tetapi hal tersebut menjadi kekuatannya. Karakter ini membawanya menuju kesuksesan selama 38 tahun di Nissan. Di mana dia kemudian mendapatkan wawasan dari tempat-tempat unik, serta memberinya sudut pandang imajinatif dan segar.

Contohnya, Shimada memandang mobil sebagai ‘ruang hidup’ di mana pengguna dapat mengekspresikan identitas dan gaya hidup mereka di dalamnya. Ini suatu pandangan yang unik di masa itu.

Dia percaya mobil tidak hanya memberikan ‘ruang’ untuk pengemudi tetapi juga untuk penumpang di kursi depan dan belakang. Demikian pula dengan elemen desain lainnya, seperti kontras dan harmonisasi dengan dunia luar. 

Ide ini menjadi nyata ketika Shimada ditugaskan mengerjakan warna dan desain interior untuk mobil penumpang. Cara kerja yang benar-benar baru, dia mengelilingi pusat perbelanjaan untuk melihat gaya berpakaian terbaru pria dan perempuan sebagai sumber inspirasi.

Dia juga mengunjungi toko furnitur premium untuk mempertimbangkan cara memasukkan karakter mewah ke interior mobil, dengan menggunakan wawasan arsitektur sebagai referensi struktural.

Ini mengarahkannya mengusulkan warna-warna seperti biru segar, coklat dan putih untuk palet mobil, pada masa di mana eksterior kendaraan mewah semuanya serba hitam. Dia berulang kali menantang stereotip yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain sebelumnya.

"Belum pernah dilakukan bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan sesuatu yang berbeda. Jika belum pernah dilakukan, mengapa tidak melakukannya? Setelah hal itu diwujudkan, yang lain pun akan mengikuti secara alami," ujar Shimada.


Setelah kesuksesannya selama hampir empat dekade di Nissan, dia pensiun dengan berbagai pencapaian dan tercatat sebagai ‘pengusung pertama’ dalam berbagai hal, serta akan selalu dikenang sebagai contoh perempuan pertama dengan kepemimpinan yang kuat di Nissan.

Tekadnya untuk menjadi diri sendiri adalah kekuatan pendorong di balik kariernya yang luar biasa berkontribusi besar untuk pengembangan Nissan menjadi perusahaan global.

“Bagi saya, keunikan dari ciri khas Nissan adalah keberanian untuk menghadapi tantangan. Karena itu, Nissan mendorong pemikiran yang bebas dan dapat memproduksi mobil-mobil yang berpandangan ke depan supaya dapat menjawab segala kebutuhan di era baru,” kata Shimada.

Sumber : www.inews.id

viewed :: 1421
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :