17 Juli 2019
SPORTS MOBIL

Perang Ban Malah Perburuk Kualitas Balapan



Sejumlah tim Formula 1 meyakini kembalinya perang ban justru akan membuat kualitas balapan lebih buruk dibandingkan dengan satu pemasok tunggal seperti sekarang.

Sejak 2007, F1 hanya memiliki satu pemasok ban tunggul, dengan Pirelli menggantikan peran Bridgestone dari 2011 hingga sekarang. Pabrikan asal Italia itu juga sudah memperpanjang kontrak sampai 2023.

Sebelumnya, Pirelli menyatakan kesiapan mereka jika F1 memilih kembali menghadirkan dua pemasok ban atau lebih. Namun, ide itu ditentang oleh beberapa tim.

"Ide dua pemasok ban atau lebih tidak cocok dengan model yang ada dalam generasi Formula 1 saat ini," ucap kepala teknisi Red Bull, Paul Monaghan.

"Kita tidak mengetes ban setiap minggunya, dan dari segi performa, bisa dibilang ban bukanlah faktor pembeda, jadi filosofi yang bekerja saat ini adalah memiliki pemasok tunggal.

"Jika kita punya lebih dari satu pemasok ban, maka semua rencana yang ada saat ini dan di masa mendatang harus diubah.

"Untuk saat ini, kami tidak siap jika F1 memilih jalur itu."

Dalam 30 tahun terakhir, F1 beberapa kali bergantung pada satu pemasok ban seperti Goodyear (1992-1996), Bridgestone (1999-2000, 2007-2010), dan Pirelli (2011-sekarang).

Direktur teknis Racing Point, Andrew Green, bersikukuh bahwa perang ban hanya akan memperburuk kualitas balapan.

"Saya pikir ide lebih dari satu pemasok ban bertentangan dengan etos merapatkan grid dan meningkatkan kualitas pertunjukkan," ujarnya. "Saat ini kami semua punya ban yang sama, dan kami bisa melakukan pekerjaan yang sama, dari baris grid depan hingga belakang.

"Menurut saya, tim yang mampu mengoptimalkan ban dengan baik memang sepatutnya mendapat keuntungan. Jadi jujur saja, saya pikir itu bukanlah ide yang tepat."

Terakhir kali perang ban terjadi dalam kejuaraan F1 adalah pada musim 2001 hingga 2006. Dari enam musim tersebut, dua di antaranya didominasi oleh Ferrari yang bermitra dengan Bridgestone.

"Kita tidak boleh lupa, meskipun dulu ada perang ban, terkadang ada satu tim yang masih bisa mendominasi sepanjang musim," kata bos tim McLaren, Andreas Seidl.

"Jadi saya tidak yakin itu bisa menjadi solusi. Jadi saya pikir yang terpenting saat ini adalah melakukan pertemuan, dengan FIA dan FOM, lalu mengambil waktu untuk benar-benar memikirkan apa yang kita inginkan dari ban untuk tahun depan dan 2021."

Sumber : id.motorsport.com

viewed :: 1568
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :