17 Desember 2018
SPORTS MOBIL

Hypercar WEC Berbasis Mobil Jalanan



Aturan 'hypercar' pada World Endurance Championship 2020/2021 mewajibkan penggunaan powertrain dari mobil produksi massal.

Melalui pertemuan World Motor Sport Council, FIA mewajibkan semua mobil menggunakan bagian internal mesin serta sistem pemulihan energi bagian sumbu depan yang biasa digunakan di mobil jalanan.

Sebanyak 25 mobil, masing-masing untuk mesin biasa maupun sistem hibrida harus diproduksi sebelum berakhirnya debut musim pertama di WEC. Jumlah tersebut akan naik menjadi 100 unit di akhir tahun kedua.

Sektor mesin bebas dimodifikasi kecuali di bagian blok dan kepala silinder. Adapun unit motor untuk pengguna sistem hibrida tidak boleh diubah.

Aturan tersebut juga menetapkan batasan performa pada aeordinamika, seperti downforce, drag, serta efisiensi.

Tenaga maksimal mesin berada di angka 508 kW (setara 680 tenaga kuda), dan untuk sistem hybrid sebesar 200 kW atau 268 daya kuda.

Pembagian berat di bagian depan sebanyak 48,5 persen, dengan toleransi 1,5 persen. Bobot mobil minimal 1.040 kg, naik 60 kg dari yang diumumkan jelang balapan Le Mans 24 Jam Juni lalu. Penalti beban ala kejuaraan Super GT juga akan diadopsi sebanyak 0,5 kali jumlah poin dalam klasemen sementara. Total 50 kg berat tambahan itu akan ditanggalkan pada ronde pamungkas, Le Mans 24 Jam.

Peralatan aerodinamis bergerak diizinkan, dengan catatan harus ditempatkan pada dua posisi yang telah ditentukan. Hanya pebalap yang bisa mengatur pergerakannya.

Sepanjang lima musim berjalannya aturan hypercar, pabrikan bisa mengajukan dua desain serta lima jenis pembaruan.

Sumber : id.motorsport.com

viewed :: 1652
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :