20 September 2023
SHOWROOM MOBIL
Modifikasi Ford Ranger XLT 2012
Masih ingat dengan fenomena pelek besi Wrangler dan Cherokee yang memiliki banderol lebih tinggi dibandingkan pelek alloynya? Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Jawabannya ada di wilayah yang didominasi dengan tarik ulur antara rasa dan hati.
Bicara mengenai modifikasi, maka yang tersirat dalam benak adalah melakukan upgrade kendaraan. Biasanya dengan barang-barang yang memiliki grade lebih tinggi dibandingkan bawaan asli pabrikan. Namun tidak selamanya demikian. Bicara mengenai selera, bila 'click' dengan hati, terkadang berupa persekutuan antara barang upgrade dan grade di bawah. Seperti halnya Ranger milik Randolph Jay Winarta ini.
"Ranger ini tak harus menunggu lama untuk dimodifikasi. Begitu keluar showroom, saya langsung melakukan serangkaian ubahan," terang pria yang akrab disapa Ren-ren ini.
"Namun ketika sampai di bagian pelek, kok saya merasa ada yang kurang sreg," papar ayah dari Dhisya dan Lanna ini. "Entah mengapa, saya lebih 'click' dengan pelek besi yang justru milik Ranger standar," lanjut suami dari Kendy ini. "Kesannya malah lebih gagah, dan nampak seperti kendaraan yang dipakai United Nation," kekehnya sambil menutup perbincangan.
Mesin 2.2 liter commonrail diesel turbo intercooler sama sekali tidak tersentuh modifikasi. Walau terhitung berkapasitas mungil, namun pada prakteknya tenaga dan torsi yang dihasilkan sudah cukup untuk memboyong pikap bongsor ini dalam memenuhi kebutuhannya.
Rombakan pada suspensi ditujukan supaya sosok pikap ini bisa dijejali ban yang lebih besar, dan menjadi lebih jangkung dari bawaan standar. Seperangkat per Old Man Emu dengan spesifikasi 2.5 inci lebih tinggi, mengisi kolong depan dan belakang.
Bumper racikan anak negeri disematkan pada bagian depan. Sebuah winch elektrik dijejalkan pada moncongnya, sebagai salah satu peranti recovery. Nampak pula sepasang lampu lightforce siaga untuk merobek gelapnya malam. Di bagian buritan dipersiapkan towing bar lengkap dengan towing ball.
Roll bar ini difungsikan sebagai kerangka kanvas. Selain itu rollbar ini pun digunakan sebagai tumpuan roffrack. Nampak sebuah lampu LED bertengger di atasnya. Snorkel optional milik Ranger dipasang. Bukan sekadar gagah-gagahan, namun belalai yang merelokasi aliran udara untuk mesin ini benar-benar berfungsi sesuai tugasnya.
Interior tak banyak bergeming dari spesifikasi pabrik. Hanya tombol-tombol tambahan ditempatkan pada cluster tambahan di bagian dasbor. Cukup rapi dan simple.
Seharusnya tipe XLT dilengkapi pelek berbahan alloy, namun oleh Renren justri diganti dengan pelek kaleng bawaan Ranger dengan trim level di bawahnya. Kesan kendaraan pekerja pun kian kentara. [w33]
Spesifikasi :
Mesin : 4 silinder commonrail diesel 2.2 liter turbo intercooler
Transmisi : 6 speed manual
Transfercase : 2 speed part-time
Suspensi : Independent front suspension (IFS)
: Solid axle
Front spring : Old man emu 2.5 inch lift
Rear spring : Old Man Emu 2.5 inch lift
Suspension lift : 2.5 inch
Bumper : Steel smith
Roofrack : steel smith
Pelek : Ford Ranger steel rim
Ban : BFGoodrich 285/75R16
Winch : Warn XDC 9.5
Kanvas : Yaya Bandung
Lampu tembak : Light force
Lampu tembak LED : Rigid Industries
viewed :: 113183
Berita Terkait Lainnya :