23 September 2023
SHOWROOM MOBIL
Bemo Listrik Barang Antik Yang Irit
Bemo, kendaraan roda 3 yang sempat jadi alat transportasi dan salah satu ikon Jakarta, ini hampir punah lantaran Pemda DKI sudah 'mengharamkan' kendaraan tersebut beroperasi. Nah, bemo yang satu ini punya keistimewaan tersendiri. Bukan hanya tampilannya saja yang segar dengan cat merah muda, ketika jalan tidak mengeluarkan suara dan asap. Ternyata, bemo yang disupiri Kinong ini digerakkan oleh listrik.
Google
Adalah Riko, teknisi yang membuat barang antik tersebut jadi lebih menarik. "Sebenarnya saya tidak ada latar belakang akademis soal elektronik. Tapi karena besar keingintahuan saya soal kendaraan listrik, maka proyek ini berjalan," terangnya. Dijelaskan, ilmu seputar kendaraan listrik didapat dari Google, komunitas mobil listrik Indonesia dan Electric Vehicle Indonesia.
Komponen diimpor dari China seperti motor listrik BLDC 10kW, potensio meter dan contactor. Komponen lain, baterai memakai model gel produk Haze Batteries, charger 25A yang dibeli di toko elektronik dan DC-to-DC converter, 48V ke 12V. Total komponen tersebut menghabiskan sekitar Rp 50 jutaan. Barang bawaan yang tersisa hanya bodi, kaki-kaki, gardan, kopel, suspensi dan pelek.
"Jika semua komponen sudah ada, pemasangan kurang lebih seminggu. Tapi untuk proyek pertama, pengembangan dan ujicoba menghabiskan 3 bulan," jelas Riko. Langkah pertama, memodifikasi motor listrik supaya bisa dihubungkan dengan kopel. Proses tersebut dibantu oleh Jaja, mekanik spesialis bemo di kawasan Pasar Minggu, yang sudah berpengalaman sejak 1969.
Setelah itu, baru mengatur peletakkan. Motor listrik, baterai, dan potensio meter dipasang di bawah jok pengemudi dan penumpang depan. Sedangkan stabilizer tegangan ada di kolong jok penumpang belakang. Setelah itu baru memasang instalasi kabel.
8 jam
Karena menggunakan alat yang sangat sederhana, proses pengisian ulang membutuhkan waktu 8 jam. Itupun harus dilakukan di rumah yang memiliki daya listrik di atas 1.300W. Dalam kondisi baterai penuh, dan bemo hanya diisi pengemudi, secara teori bisa menempuh 50 km, tapi kondisi jalan di Jakarta yang padat hanya bisa 30 km saja.
"Kalau dipakai narik, dengan kondisi baterai penuh, dan bawa penumpang, hanya bisa menempuh 7 rit (1 rit berjarak 2 km). Kecepatan bisa digeber sekitar 20 kpj, tapi kalo kondisi baterai penuh dan tidak ada penumpang bisa lebih cepat dari bemo sampai 3 kali lipat," ujar Kinong.
Banyak penghematan dengan versi listrik. Dalam sehari biasanya Kinong menghabiskan Rp 75.000 untuk beli bensin dan oli campur, kini pria paruh baya tersebut hanya merogoh kocek Rp 7.500 per hari untuk isi listrik. Berarti, penghematan hampir 10 kali lipat. [w33]
viewed :: 18210
Berita Terkait Lainnya :