23 November 2023
TIPS MOBIL

Bensin Yang Lama Mengendap Akan Merusak Mesin



Jangan biarkan mesin kendaraan rusak akibat bahan bakar minyak yang terlalu lama mengendap. Caranya ganti bahan bakar minyak jika sudah tidak digunakan selama 6 bulan. Kotoran atau lumpur yang mengendap akan merusak mesin kendaraan.

Hal demikian dikatakan Peneliti dan Dosen Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Ing. Tri Yuswidjajanto.

"Memang beberapa pemilik kendaraan meninggalkan kendaraan cukup lama. Di dalam bahan bakar itu ada yang namanya olevin. Apa itu olevin? Kalau ke dapur tengoklah pantat panci atau penggorengan. Walau pakai elpiji, api biru, tengok pantat pancinya ada kerak. Orang menyebutkan itu sebagai gum atau getah para," kata Yus di sela-sela acara Diskusi Sepeda Motor ITB-Yamaha di Lapi, ITB, Bandung, Jabar.

Menurut toleransi waktu paling lama 6 bulan. Jika BBM lama mengendap selama 6 bulan sebaiknya buang dan ganti dengan yang fresh untuk menjaga kondisi mesin.

"Bahan bakar tidak dipakai dan terpapar matahari biasanya di batasi selama 6 bulan," ucapnya.

Dia menjelaskan untuk mengetahui gum yang kerap menjadi masalah cukup gampang. Sediakan 2 botol dengan jenis BBM yang sama. 1 disimpan di tempat gelap, dan 1 lagi terpapar matahari.

"Gum itu antara olevin, dan olevin itu bisa beraksi lalu akan membentuk gum tadi. Gum ada 2, yang bisa larut dan yang tidak bisa larut. Yang bisa larut namanya was gum, yang tidak bisa larut namanya unwas gum. Kalau tidak larut akan terlihat kotoran," ucapnya.

"Jadi caranya coba simpen premium, letakkan di botol kaca biarkan saja. Lebih seru lagi kalau letakkan kena sinar matahari. Dan jangan diisi penuh, cuma separuh. Satu lagi premium bungkus pakai botol yang coklat jangan yang bening. Dan umpetin di tempat yang teduh. Biarkan sebulan kemudian bandingkan warnanya," pungkasnya.

"Yang kena matahari, dia lebih coklat. Bandingkan dengan yang kita simpan yang tidak tembus matahari. Tidak ada yang mengubah. Yang mengubah di dalamnya sendiri. Jadi di dalamnya sendiri berubah. Artinya antara olevinnya berubah maka, batasan was dan unwas gum-nya berubah. Padahal itu ada speknya. Kalau kemudian terlewati batasnya
itu, berarti off-spek dan tidak bisa dipakai lagi. Kalau terlalu banyak gum di dalamnya berarti banyak kerak dan di katup-katupnya akan muncul kerak. Ya kemudian ruang bakar akan banyak," ucapnya.

Di sisi lain kadar oktan juga akan terpengaruh. Kadar oktan pada BBM akan berubah dalam kurun waktu cukup lama.

"Kalau oktannya sendiri akan mengalami perubahan sifat-sifat di dalamnya," tutup Yus.

viewed :: 12522
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :